Catatan Kecil: Minat Baca di Indonesia

 

Ternyata, Indonesia masuk dalam 10 besar negara dengan minat baca yang terbilang cukup rendah, menurut data UNESCO. Persisnya, kita menempati peringkat 62 dari 70 negara, yang artinya hanya sekitar 0,001% dari populasi Indonesia yang rajin membaca!

Nah, pernah dengar tentang Hari Buku Sedunia? Ini adalah perayaan yang dilakukan setiap 23 April sebagai bentuk perhatian terhadap pentingnya membaca bagi kita semua. UNESCO yang menetapkannya, lho. Mereka juga mengambil tanggal 23 April untuk menghormati beberapa tokoh penulis hebat yang meninggal dunia pada tanggal tersebut, seperti Shakespeare dan Cervantes.

Tapi, meski era digital sekarang membuat akses terhadap buku semakin mudah, sayangnya minat baca di Indonesia masih kendor. Menurut riset dari Central Connecticut State University, kita berada di peringkat 60 dari 61 negara soal minat membaca. Jadi, apa sih yang bikin minat baca kita begitu rendah?

Pertama, kebiasaan membaca sejak kecil kurang ditanamkan. Orang tua punya peran penting dalam hal ini, lho. Terus, buku-buku di perpustakaan sekolah juga kadang kurang menarik buat anak-anak. Kan lebih asik kalau ada gambar warna-warni dan cerita yang seru!

Kedua, budaya instan juga ikut andil. Sekarang, kayaknya semua pengen yang instan aja, padahal proses membaca buku butuh waktu dan kesabaran. Generasi sekarang suka yang cepat dan tidak sabaran, jadi seringnya mereka cuma lihat sinopsis atau review singkat, padahal asyiknya membaca itu nikmatin prosesnya.

Terus, yang paling penting sih niat dalam diri kita. Kalau kita gak punya niat buat membaca, ya gimana mau baca?

Eh, tapi ironisnya, meski kita kurang suka baca buku, kita jago banget liat layar gadget. Buktinya, rata-rata orang Indonesia bisa lihat layar gadget hampir 9 jam sehari! No wonder, di media sosial, kita bisa masuk dalam 5 besar negara yang paling cerewet. Jakarta punya peran besar di sini, lho. Setiap hari, warganya bisa ngetweet lebih dari 10 juta kali!

Jadi, bisa dibayangkan dong? Minim ilmu, malas baca buku, tapi kecanduan liat layar gadget, plus cerewet di media sosial. Nah, dari sinilah, kita jadi target empuk buat info hoax dan provokasi. Makanya, mendingan kita mulai lebih rajin baca buku, deh. Biar otak tetep sehat dan enggak gampang terpengaruh sama yang negatif-negatif.

Catatan Arifin
Catatan Arifin One boy with many interests. Casual reader and content writer who takes photos of his travel. He loves everything about books, feelings, stories, movies and historical pieces.

Post a Comment for "Catatan Kecil: Minat Baca di Indonesia"