Catatan Kecil: Terlalu Banyak Keinginan..

Di malam yang sendu, diiringi playlist dari payung teduh yang beberapa hari terakhir menjadi favorit, aku kembali mencoba menguraikan segala kegelisahan, keinginan yang tidak mengenal batas, lupa bahwa manusia itu makhluk terbatas.

Menurut kalian, punya banyak keinginan itu baik nggak sih? Aku nggak tau jawabannya secara pasti, tapi menurutku, ke tiada batasan itulah yang membuat kita hidup, bahwa akan selalu ada kemungkinan untuk terus bertumbuh dan memupuk sebuah harapan. Meskipun harapan juga tidak jarang selalu diiringi kekecewaan.

Aku mulai kembali membuat to do list, memulai meneruskan perjalanan karya yang sudah lama ditangguhkan. Dalam hati kecil, aku ingin terus bergelut dengan menjadi seorang pengajar, terus berbagi cerita dan mimpi bersama siswa, aku juga ingin menjadi seorang traveler, podcaster, youtuber, content creator, sekaligus penulis, fotografer, dan videografer.

Menjadi seorang pengajar, rasa-rasanya juga tidak semudah yang dibayangkan, banyak pengetahuan yang harus dikumpulkan, dikuasai dan disampaikan. Bukan, bukan sebuah tuntutan yang terlalu berlebihan, karena memang itulah tugas seorang pengajar, harus terus belajar. 

Banyak yang harus dikembangkan, dengan keterampilan saat ini, mungkin tidak selayaknya aku menyebut diriku seorang pengajar, karena terlalu banyak aku punya kekurangan. Ingin rasanya bisa memuaskan setiap murid yang masuk kelasku, tapi memang harus mengambil konsekuensinya, waktu pikiran dan jam rehat yang harus direlakan.

Disamping itu, adalah keinginan lain yang menghantui, juga ingin rasanya aku bisa membuat apa yang sudah aku mulai dapat dilanjutkan, menjadi fotografer, podcaster, writer, dan traveler, mengunjungi berbagai tempat baru dan mengabadikannya dalam foto, tulisan ataupun cerita yang sederhana. Tetapi untuk mencapai itu semua, tentunya tidak semudah ketika kita menyusun sebuah rencana, dedikasi dan determinasi.

Disisi lain, terdapat pekerjaan selain mengajar yang juga perlu dikerjakan. Ingin rasanya membuatnya menjadi teratur dan terukur, balik lagi, butuh waktu dan proses yang tidak menyenangkan.

Beberapa device satu persatu terbeli, mulai dari upgrade laptop, tab, kamera (Anw, kamera go 360 sedang dalam perjalanan), audio, tripod, tenda, cooking set, sepatu, jaket dll, cuma terkadang malah kebingungan sendiri, dengan hantaman padatnya aktifitas dan banyaknya keinginan.

Menurutmu, lebih baik punya satu keinginan jelas, menjadi spesialis dalam satu bidang, atau menjadi generalis, yang dimana, mungkin kita bisa beberapa bidang tapi terkadang terlalu banyak, membingungkan dan kehilangan titik fokus?

Selain itu, akhirnya aku mulai terbawa pada lamunan mengeluarkan uang lebih untuk memfasilitasi program podcast yang sedang aku kembangkan. Mulai berpikir untuk sewa rumah atau ruangan yang layak, sepertinya, seakan bisa jauh lebih proper, efektif, efisien dan produktif. Apa iya? Entahlah, terkadang pikiran kita suka menipu.

Mungkin iya, suatu saat nanti, namun dengan kondisi saat ini, rasa-rasanya itu hanyalah lamunan belaka. Pada akhirnya, aku akan membuat sebuah kesimpulan. Lebih bijak dan masuk akal jika aku memanfaatkan apa yang ada dengan berbagai kekurangan, seperti yang dulu-dulu aku lakukan. Jika aktifitas ini sudah menghasilkan stream income, pilihan itu bisa saja ditunaikan. Jangan terburu-buru.

Mau sok-sokan sewa rumah untuk bisa lebih produktif, ini saja editan masih segitu banyaknya, materi ajar berantakan, workflow yang amburadul, konten blog dan Instagram baru mulai dikembangkan. Sabar, hasilkan dulu, baru mulai pikirkan opsi baru.

Terakhir banget, ada juga target pendidikan yang harus diselesaikan, entahlah, keinginan dan target begitu banyaknya. Semoga kita dimudahkan.

Catatan Arifin
Catatan Arifin One boy with many interests. Casual reader and content writer who takes photos of his travel. He loves everything about books, feelings, stories, movies and historical pieces.

Post a Comment for "Catatan Kecil: Terlalu Banyak Keinginan.."