Catatan Kecil: Tentang kebaikan dan kejahatan

Katanya, dan memang faktanya, hidup itu selalu berpasangan, kan. Kalau dalam filsafat tiongkok menyebut ada yin dan yang, ada siang, ada malam, ada aku, eh tapi kamu belum ketemu..

Begitupun dengan berbagai macam karakter yang berkembang begitu luasnya. Namu garis besarnya tetap kembali kedalam dua hal utama, yaitu baik dan buruk.

Aku pernah merenung, melamun, entah kapan, dan tiba-tiba kepikiran:

Dalam hidup itu akan selalu ada orang baik dan dan orang buruk. Meskipun ketika kita memutuskan menjadi baik, akan selalu ada yang jahat. Begitupun sebaliknya, jangan mengira saat kita menjadi jahat lantas tidak ada lagi orang baik.

Jadi apapun pilihan kita, mau baik atau buruk, akan selalu ada yang mengisi keduanya. Saranku sih, ayok mari berlomba-lomba menjadi baik. Tidak jarang, yang berusaha menjadi baik aja masih disalah artikan, di bebera hal kita juga jahat di mata mereka.

Entahlah, perjalanan kita memang semakin kesini semakin sangat membingungkan, anatara mana yang baik dan mana yang buruk.

Aneh. Tapi ya, itulah kenyataan, itulah manusia. Kita akan selalu salah dimata seseorang yang sudah tidak sejalan dengan kita, sebaik apapun kita. Kadang, yang membunuh bukan penghakiman antara baik dan buruk, tetapi kefanatikan antara suka dan tidak suka.

Seandainya saja, semua orang bisa berfikir menggunakan logika saat menimbangnya, tanpa mencampur adukkan emosi dan subjektifitas, mungkin kita akan lebih jernih memilah antara baik dan buruk, salah dan benar.

Kita bisa saja salah, bisa juga benar, bisa baik dan bisa buruk, tetapi alangkah indahnya ketika kita bisa saling mengkoreksi dan menerima setiap kesalahan, bukan malah saling mencari pembenaran.

Brengsek emang, aku benci didalam sebuah situasi dimana ketika dalam suasana dimana salah satu diantara kita mencari pembenarannya sendiri, dengan harus menjatuhkan yang lainnya, dengan hal yang tidak ada relevansi. Emosinya labil.

Tapi ya mau seperti gimana lagi, kita tidak bisa mengontrol sesuatu yang diluar kita, kita hanya bisa mengontrol diri kita sendiri.

Kenapa orang-orang tidak mampu menggunakan logika mereka dengan baik ya, sumpah, dongkol banget rasanya. Kenapa orang diajak diskusi malah mencari pembenaran, bukan kebenaran, kenapa ada orang yang hobi menyalahkan sedang marah ketika dikasih kritikan. Heran.

Yahh pada akhirnya toh, kita sendiri yang memilih, kan. Antara menjadi baik dan menjadi buruk. Sebegitu tipisnya perbedaan, dan sebegitu rumitnya macam-macam manusia.

Tetapi, apapun yang terjadi, tetaplah menjadi baik. Jika kebaikanmu kok dianggap sebuah hal yang buruk, waktunya cari lingkungan baru. Kamu yang mengambil keputusan. 

Catatan Arifin
Catatan Arifin One boy with many interests. Casual reader and content writer who takes photos of his travel. He loves everything about books, feelings, stories, movies and historical pieces.

Post a Comment for "Catatan Kecil: Tentang kebaikan dan kejahatan"