
Terima kasih untuk diri sendiri yang telah berjuang sampai sejauh ini, jadilah lebih baik dan cari panggilannmu, usah risau untuk hari esok, semua yang sudah tertakar tidak akan pernah tertukar. Terima kasih untuk diri sendiri telah bertahan sejauh ini, meski badai kerap menggertak dan jalan sering berkelok. Kau tahu, ada saatnya dunia terasa bising dan pundak terasa berat, tapi lihatlah, kau masih di sini. Kau masih bangkit, masih melangkah meski gemetar. Tak perlu orang lain tahu betapa banyak air mata yang jatuh di antara doa-doa yang kau gumamkan dalam sunyi.
Hidup bukanlah tentang seberapa cepat kau berlari, tapi seberapa teguh kau berjalan meski kakimu nyaris lumpuh. Maka, jadilah lebih baik, bukan untuk dunia, bukan untuk tepuk tangan mereka, tapi untuk dirimu sendiri. Untuk ia yang kemarin hampir menyerah, untuk ia yang hari ini berusaha memahami, dan untuk ia yang esok akan tersenyum bangga melihat betapa jauh kau telah melangkah. Panggilanmu ada di suatu tempat, di balik pintu yang belum kau ketuk, di dalam peristiwa yang belum kau alami. Carilah, dengan kesabaran, dengan keberanian.
Tak perlu risau akan esok. Hari ini pun dulu adalah esok yang kau khawatirkan, namun lihatlah, kau tetap bisa melewatinya. Langit tak pernah lupa membentangkan fajar setelah pekat malam, dan demikian pula hidup. Ada waktunya kau jatuh, ada waktunya kau bangkit. Kekhawatiran adalah kabut yang menutupi cakrawala, tapi ingatlah, kabut pun akan tersibak ketika matahari perlahan meninggi.
Segala yang sudah tertakar, tidak akan pernah tertukar. Jangan mengira takdir sedang bermain-main denganmu, sebab hidup bukan undian acak yang tak berpola. Ia mengalir seperti sungai yang telah mengenal jalurnya, meski terkadang berkelok, meski sesekali menghantam batu. Apa yang menjadi milikmu akan menemukan jalannya kepadamu, dan apa yang bukan untukmu akan berlalu, sehalus angin yang menyelinap di antara jari.
Maka, tetaplah melangkah. Dengan tenang, dengan keyakinan. Kau tidak harus memahami segalanya sekarang. Ada hal-hal yang hanya bisa dimengerti setelah kau sampai di titik tertentu. Jangan terburu-buru, jangan membandingkan langkahmu dengan orang lain. Jalanmu unik, kau punya ritme sendiri.
Dan sekali lagi, terima kasih, wahai diri. Untuk setiap luka yang kau rawat sendiri, untuk setiap ketakutan yang kau jinakkan, dan untuk setiap mimpi yang tetap kau genggam meski dunia berulang kali mencoba merampasnya. Kau sudah sejauh ini. Dan kau akan lebih jauh lagi.
Post a Comment for "Catatan Kecil: Jadilah Lebih Baik, Penuhi Panggilanmu"